BANYUWANGI - Kasus dugaan tindak pelecehan seksual secara verbal yang dilakukan oleh Ketua BEM Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) berinisial BGS rupanya masih terus berlanjut.
Hal itu tercetus saat korban berinisial ITN dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp, ITN mengaku belum puas dengan penyelesaian yang dilakukan lembaga kampus dan masih belum bisa menerima permintaan maaf dari pelaku.
Korban beralasan karena hingga saat ini surat dari pimpinan mengenai jabatan Presiden Mahasiswa (PRESMA) belum diterima Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Poliwangi dan surat permintaan maaf pelaku juga belum dipublikasikan hingga saat ini.
"Hingga saat ini dari pihak MPM belum juga menerima surat dari pimpinan mengenai jabatan PRESMA dan juga tidak dipublishnya surat permintaan maaf pelaku, " kata ITN, Senin (2/10/2023).
Bahkan masih kata ITN, dua orang temannya sempat dipanggil menghadap Wadir 3 karena telah memberikan keterangan pada media.
"Dua teman saya yang kemarin telah memberikan keterangan pada media dipanggil Wadir 3 dan karena tidak adanya sanksi yang jelas pada pelaku saat ini tersebar pula berita bahwasanya kasus ini hanyalah fitnah dan hoax, "imbuhnya.
ITN juga mengaku sebagai korban dirinya malah merasa dibuat tidak nyaman oleh banyak mahasiswa karena privasinya terkuak dan menjadi banyak yang mengetahui perkara yang menimpanya tersebut.
"Banyak dari mahasiswa mulai membuat saya tidak nyaman karena ternyata privasi saya terkuak dan banyak yang mengetahui sedangkan kampus tidak berniat klarifikasi sama sekali, " sesal ITN.
ITN menegaskan jika sampai besok kampus tidak juga memberikan klarifikasi ataupun penerbitan surat permintaan maaf pelaku, dirinya bertekad akan melanjutkan kasus dugaan tndak pelecehan seksual yang dialaminya itu keranah hukum.
"Jika besok kampus tidak juga memberikan klarifikasi ataupun penerbitan surat permohonan maaf pelaku maka saya ingin kasus ini berlanjut, " tegasnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, kasus dugaan tindak pelecehan seksual secara verbal yang dilakukan Ketua BEM Poliwangi kepada salahsatu mahasiswi bikin heboh setelah viral dan menyebar dimedia sosial Instragram.
BGS terduga pelaku saat dikonfirmasi juga telah mengakui perbuatannya itu namun menurutnya semua sudah diselesaikan secara internal lembaga.
"Untuk masalah itu, sudah selesai pak,
dari lembaga sudah memberikan sanksi penonaktifan juga, dari korban juga sudah diberikan surat permohonan maaf pak." Ungkap BGS beberapa waktu lalu.